Sebenernya apa sih stigmata itu? Bagaimana sih stigmata menurut pandangan iman Kristen? Pertanyaan ini mungkin pernah dilontarkan oleh beberapa orang, mungkin juga kita termasuk di dalamnya..
Stigmata sering diartikan sebagai sebuah kejadian atau perasaan ikut mengalami penderitaan Yesus sebelum disalibkan. Namun, bagaimana sebenernya pengertian stigmata itu?
Ada beberapa pengertian stigmata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, stigmata berarti sifat-sifat yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungan; cacat; memalukan. Sedangkan menurut ensiklopedia Perjanjian Baru, stigmata dalam bahasa Yunani diartikan sebagai bekas luka dari besi di tubuh seseorang yang menandakan bahwa dia adalah seorang budak. Jika dilihat dari kamus teologi, stigmata berarti tanda (semaino/semeion). Tanda yang dimaksud di sini dapat bermakna banyak hal. Contohnya: tanda luka Yesus yang menandakan Dia benar-benar telah mati, pelangi setelah air bah pada jaman Nuh, dll.
Dari beberapa pengertian di atas, ternyata stigmata memiliki arti yang lebih luas dari sekedar ikut merasakan penderitaan Yesus. Stigmata adalah tanda-tanda khusus yang dipakai Allah untuk berkomunikasi kepada kita dan dipergunakan dengan tujuan untuk mengubahkan hati kita atau seseorang. Tanda-tanda yang digunakan-Nya dapat berupa hal-hal misteri( seperti luka-luka Yesus) atau mukjizat-mukjizat lain. Allah punya cara-Nya sendiri yang tidak terjamah akal pikiran kita. Walau demikian, kesemuanya itu dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan kebenaran dan kebesaran-Nya.
Jadi, bagaimana sikap kita terhadap hal tersebut? Mmm… Ya, hal-hal tersebut mungkin saja dapat terjadi, namun kita harus bisa bijaksana dalam menyikapinya. Satu hal yang terpenting, tetaplah berpegang kepada kebenaran Alkitab supaya kita tidak mudah digoyahkan.
Stigmata sering diartikan sebagai sebuah kejadian atau perasaan ikut mengalami penderitaan Yesus sebelum disalibkan. Namun, bagaimana sebenernya pengertian stigmata itu?
Ada beberapa pengertian stigmata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, stigmata berarti sifat-sifat yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungan; cacat; memalukan. Sedangkan menurut ensiklopedia Perjanjian Baru, stigmata dalam bahasa Yunani diartikan sebagai bekas luka dari besi di tubuh seseorang yang menandakan bahwa dia adalah seorang budak. Jika dilihat dari kamus teologi, stigmata berarti tanda (semaino/semeion). Tanda yang dimaksud di sini dapat bermakna banyak hal. Contohnya: tanda luka Yesus yang menandakan Dia benar-benar telah mati, pelangi setelah air bah pada jaman Nuh, dll.
Dari beberapa pengertian di atas, ternyata stigmata memiliki arti yang lebih luas dari sekedar ikut merasakan penderitaan Yesus. Stigmata adalah tanda-tanda khusus yang dipakai Allah untuk berkomunikasi kepada kita dan dipergunakan dengan tujuan untuk mengubahkan hati kita atau seseorang. Tanda-tanda yang digunakan-Nya dapat berupa hal-hal misteri( seperti luka-luka Yesus) atau mukjizat-mukjizat lain. Allah punya cara-Nya sendiri yang tidak terjamah akal pikiran kita. Walau demikian, kesemuanya itu dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan kebenaran dan kebesaran-Nya.
Jadi, bagaimana sikap kita terhadap hal tersebut? Mmm… Ya, hal-hal tersebut mungkin saja dapat terjadi, namun kita harus bisa bijaksana dalam menyikapinya. Satu hal yang terpenting, tetaplah berpegang kepada kebenaran Alkitab supaya kita tidak mudah digoyahkan.