Istilah Sindrom primadona pertama kali muncul ketika Ketua Partai Kebangkitan Nasional Yenny Wahid dalam diskusi “Perempuan dan Keterwakilan Politik” di Universitas Paramadiana mengatakan bahwa Sindrom Primadona mulai menjangkiti para perempuan-perempuan yang berbondong-bondong ikut dalam partai politik. Sindrom Primadona diambil dari kata Sindrom yang berarti kumpulan gejala yang menandai ketidaknormalan dan Primadona yang berarti orang yang menjadi pusat perhatian karena mempunyai beberapa kelebihan sehingga mempunyai tempat yang terhormat. Bagaimana sindrom primadona itu terjadi dalam kehidupan kita dan bagaimana kita menghadapi hal tersebut?
Dalam Mazmur 139:14, Daud menyadari bahwa Allah menciptakan Daud menjadi pribadi yang berharga karena Allah telah membentuk dan menenun Daud dalam kandungan dan menghadirkannya menjadi pribadi yang dahsyat dan ajaib. Begitu juga dengan kita. Allah menciptakan kita menjadi pribadi yang berharga di tengah-tengah kehidupan kita, sekalipun kita mempunyai kekurangan karena di situlah Allah ingin menunjukkan kepada kita bahwa kejadian kita dahsyat dan ajaib. Hal ini ditunjukkan oleh Allah, ketika Allah melihat bahwa manusia berharga di mata-Nya sehingga Ia mengutus Putra-Nya Yang Tunggal untuk menyelamatkan kita.
Ada orang yang dapat melihat bahwa dia itu adalah pribadi yang berharga sehingga bisa memaknai kehidupannya dengan baik, tetapi ada juga orang yang sampai saat ini merasa “Kok Allah menciptakan saya begini?” Dan ada juga orang yang over dalam memaknai hal tersebut. Orang itu merasa “Saya berharga, jadi orang-orang harus menghargai saya kemana pun saya pergi, dan saya harus jadi pusat perhatian.” Inilah yang mengarah ke sindrom primadona tersebut.
Dalam pekerjaan, ada beberapa orang yang bilang,”Kalau nggak ada saya, nggak bisa jalan perusahaan ini.” Ada juga yang bilang,“Saya yang paling tau dan orang-orang harus mendengarkan saya.” Inilah contoh dari sindrom primadona tersebut. Orang yang menjadi primadona adalah orang-orang yang terpilih dan punya kelebihan dibandingkan dengan yang lain. Tetapi ketika itu sudah menjadi sindrom maka hal itu yang akan membuat orang menjadi sombong. Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk sombong karena talenta dan kelebihan yang dimiliki. Kita sebagai pengikut Kristus diajarkan agar menjadi pribadi yang rendah hati karena Allah tidak menyukai orang sombong.
Dalam Mazmur 139:14, Daud menyadari bahwa Allah menciptakan Daud menjadi pribadi yang berharga karena Allah telah membentuk dan menenun Daud dalam kandungan dan menghadirkannya menjadi pribadi yang dahsyat dan ajaib. Begitu juga dengan kita. Allah menciptakan kita menjadi pribadi yang berharga di tengah-tengah kehidupan kita, sekalipun kita mempunyai kekurangan karena di situlah Allah ingin menunjukkan kepada kita bahwa kejadian kita dahsyat dan ajaib. Hal ini ditunjukkan oleh Allah, ketika Allah melihat bahwa manusia berharga di mata-Nya sehingga Ia mengutus Putra-Nya Yang Tunggal untuk menyelamatkan kita.
Ada orang yang dapat melihat bahwa dia itu adalah pribadi yang berharga sehingga bisa memaknai kehidupannya dengan baik, tetapi ada juga orang yang sampai saat ini merasa “Kok Allah menciptakan saya begini?” Dan ada juga orang yang over dalam memaknai hal tersebut. Orang itu merasa “Saya berharga, jadi orang-orang harus menghargai saya kemana pun saya pergi, dan saya harus jadi pusat perhatian.” Inilah yang mengarah ke sindrom primadona tersebut.
Dalam pekerjaan, ada beberapa orang yang bilang,”Kalau nggak ada saya, nggak bisa jalan perusahaan ini.” Ada juga yang bilang,“Saya yang paling tau dan orang-orang harus mendengarkan saya.” Inilah contoh dari sindrom primadona tersebut. Orang yang menjadi primadona adalah orang-orang yang terpilih dan punya kelebihan dibandingkan dengan yang lain. Tetapi ketika itu sudah menjadi sindrom maka hal itu yang akan membuat orang menjadi sombong. Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk sombong karena talenta dan kelebihan yang dimiliki. Kita sebagai pengikut Kristus diajarkan agar menjadi pribadi yang rendah hati karena Allah tidak menyukai orang sombong.
“Tidak ada yang salah ketika kita mempunyai kelebihan dan talenta karena itu adalah berkat Allah, tapi jangan karena kelebihan dan talenta itu kita menjadi tinggi hati, melainkan kita tetap rendah hati.”
Tuhan memberkati. GBU.
-nrw-