Persekutuan pemuda kali ini dibawakan oleh Bapak Wiliam Gunawan, dosen dari Fakultas Psikologi Ukrida. Beliau mengawali dengan renungan yang diambil dari Efesus 4: 30-32 ( Dan janganlah kamu mendukakan Roh Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelematan. Segala kepahitan, kegeraman kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu). Kita diingatkan untuk tidak menaruh dendam seorang terhadap yang lain, penuh kasih dan saling mengampuni.
Pada kenyataan-nya, apakah kehidupan yang kita jalani semulus itu? Tentunya tidak. Dalam hubungan dengan orang lain, tidak ada hubungan yang sempurna, dalam arti selalu ada kemungkinan terjadinya gesekan atau konflik. Hubungan yang tidak baik atau konflik dengan sesama seringkali menimbulkan ‘’luka’’ di hati seseorang. Luka batin dalam bahasa Inggris, diartikan sebagai : Emotional Wunds , atau perasaan emosi yang tidak menyenangkan.
Luka hati bersifat sangat pribadi. Luka hati yang dangkal biasanya terjadi akibat perubahan-perubahan dalam kehidupan yang mengganggu keseimbangan, misalnya perselisihan dengan teman atau anggota keluarga. Biasanya luka hati ini tampak seperti gunung es, yang dari luar tampak biasa-biasa saja, padahal tersembunyi di dalam diri seseorang. Pengalaman masa lalu tidak begitu saja mudah dihapuskan dan setiap orang memiliki caranya sendiri untuk berdamai, contohnya menyangkali, mencoba melupakan, menyendiri, menyalahkan orang lain dan lain-lain.
Pada kesempatan ini, kami diberikan kesempatan untuk mengisi kuisioner atau test yang berkaitan dengan hal ini. Tes pertama menggambarkan seberapa besar peristiwa-peristiwa yang kita alami dalam kurun waktu setahun terakhir memberikan dampak terhadap kehidupan kita, misal jika ada peristiwa kematian salah seorang kerabat, diberikan kontribusi tinggi terhadap keseimbangan dalam hidup. Test kedua berkaitan dengan tingkat stress seseorang. Tetapi perlu dicatat, test ini membutuhkan data lebih dan analisa lebih lanjut.
Jika teman-teman saat ini sedang mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan atau sulit mengampuni orang lain, ingatlah bahwa Yesus sumber kasih. Buang jauh-jauh perasaan negatif itu dengan berdoa minta pertolongan Tuhan untuk memberikan penghiburan.
Tuhan memberkati dan memberikan damai untuk kita semua
Pada kenyataan-nya, apakah kehidupan yang kita jalani semulus itu? Tentunya tidak. Dalam hubungan dengan orang lain, tidak ada hubungan yang sempurna, dalam arti selalu ada kemungkinan terjadinya gesekan atau konflik. Hubungan yang tidak baik atau konflik dengan sesama seringkali menimbulkan ‘’luka’’ di hati seseorang. Luka batin dalam bahasa Inggris, diartikan sebagai : Emotional Wunds , atau perasaan emosi yang tidak menyenangkan.
Luka hati bersifat sangat pribadi. Luka hati yang dangkal biasanya terjadi akibat perubahan-perubahan dalam kehidupan yang mengganggu keseimbangan, misalnya perselisihan dengan teman atau anggota keluarga. Biasanya luka hati ini tampak seperti gunung es, yang dari luar tampak biasa-biasa saja, padahal tersembunyi di dalam diri seseorang. Pengalaman masa lalu tidak begitu saja mudah dihapuskan dan setiap orang memiliki caranya sendiri untuk berdamai, contohnya menyangkali, mencoba melupakan, menyendiri, menyalahkan orang lain dan lain-lain.
Pada kesempatan ini, kami diberikan kesempatan untuk mengisi kuisioner atau test yang berkaitan dengan hal ini. Tes pertama menggambarkan seberapa besar peristiwa-peristiwa yang kita alami dalam kurun waktu setahun terakhir memberikan dampak terhadap kehidupan kita, misal jika ada peristiwa kematian salah seorang kerabat, diberikan kontribusi tinggi terhadap keseimbangan dalam hidup. Test kedua berkaitan dengan tingkat stress seseorang. Tetapi perlu dicatat, test ini membutuhkan data lebih dan analisa lebih lanjut.
Jika teman-teman saat ini sedang mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan atau sulit mengampuni orang lain, ingatlah bahwa Yesus sumber kasih. Buang jauh-jauh perasaan negatif itu dengan berdoa minta pertolongan Tuhan untuk memberikan penghiburan.
Tuhan memberkati dan memberikan damai untuk kita semua