Pengkhotbah 3:1&14 mengatakan kepada kita bahwa segala sesuatu ada waktunya dan Tuhan sudah menyediakan sesuatu yang indah untuk manusia sesuai dengan waktunya.
Namun, yang terjadi adalah manusia tidak menikmati waktu yang telah dianugerahkan tersebut. “Malam jadi pagi”, “muda merasa tua”, “tua merasa muda”, dan lain-lain. Padahal Tuhan sudah menyiapkan segala sesuatunya indah pada waktunya dan bahwa Tuhan selalu menyertai di manapun kita berada dan sepanjang hidup kita.
Beberapa hal yang perlu untuk kita pahami adalah:
1. Allah nyata, tetapi iman dan mata manusia kadang tidak melihatnya. Padahal penyertaan Tuhan selalu ada untuk kita (Immanuel / Allah beserta kita).
2. Tidak ada yang kebetulan.
Situasi dan kondisi yang dialami oleh pemuda adalah suatu kondisi yang masuk dalam rencana Allah.
3. Tuhan menyertai manusia.
Apakah situasi dalam kehidupan kita adalah situasi di mana Allah berada di situ? (Allah menjadi bagian dalam situasi hidup yang kita alami). Jawabannya adalah: Ya, Tuhan selalu beserta dengan kita. Bahkan pada saat kita belum punya pasangan sekalipun. Pada saat kita putus, pada saat kita memiliki pasangan, pada saat dan situasi apapun Allah selalu beserta dengan kita.
Tuhan mengetahui apa yang kita butuhkan dan Tuhan tahu apa yang kita rasakan. Seperti pada saat Tuhan menciptakan dan memberikan Hawa kepada Adam. Hal itu dilakukan Allah, karena Ia sadar bahwa Adam membutuhkan seseorang / teman (Kejadian 2:18, Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong bagiNya, yang sepadan dengan dia.”)
Kita belajar menyadari bahwa Tuhan akan memberikan kita pasangan pada saat kita benar-benar membutuhkan. Begitu juga sebaliknya. Tuhan tidak memberikan kita pasangan, karena kita “mungkin” belum membutuhkannya. Sekali lagi, Tuhanlah yang paling mengetahui kebutuhan kita. Ia tahu yang terbaik untuk anaknya.
Melihatlah dengan mata dan iman. Jangan melihat hanya dengan mata dan keinginan kita saja. Karena mungkin Tuhan sudah menyiapkan seseorang untuk kita. Kita tidak menyadari bahwa seseorang yang tak terduga itu adalah teman yang diberikan Tuhan sebagai pasangan hidup kita. Bukalah mata, lihatlah sekitar, berdoa, yakin, dan percaya. Berbicaralah kepada Tuhan.
Lakukanlah apa yang harus kita lakukan sebagai orang percaya. Hidup ini adalah bukti bahwa Tuhan selalu beserta dengan kita. Jangan pernah ragu karena Ia menyiapkan sesuatu yang indah, yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
Beberapa permasalahan yang sering kali terjadi:
1. Lingkungan sekitar yang menekan
Lingkungan sekitar yang menekan, yang seakan-akan terus menerus mendesak kita untuk cepat-cepat menemukan pasangan hidup, sering kali menjadi suatu hal yang cukup mengganggu. Tetaplah bersikap tenang, menerima keadaan sekitar (lingkungan) yang sebenarnya hanya menginginkan sesuatu yang baik untuk kita. Sambil tetap yakin pada Tuhan dan waktu-Nya.
2. Lama menikah, kehendak Tuhan atau ulah manusia ?
Hal yang paling sering terjadi adalah karena ulah manusia. Manusia yang lebih sering melihat segala sesuatu dari dirinya sendiri, melupakan janji penyertaan Tuhan (Roma 8:2, Dalam segala sesuatu Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan). Masalah iman. Kita kurang percaya bahwa Allah adalah Allah yang luar biasa. Yang memberikan berkat dan menyertai.
Tetapi kita juga harus belajar untuk menerima pasangan kita apa adanya karena diri kita sendiripun “apa adanya”.
3. Keluarga yang tidak mendukung pasangan hidup kita.
Pada awalnya adalah melandasi hubungan kita dalam cinta kasih Allah. Percaya bahwa hubungan kita ini tidak akan lepas dari campur tangan Allah. Pada akhirnya Ia akan memberikan dan membukakan jalan. Sampai pada akhirya keluarga mau menerima dan membuka hati mereka untuk pasangan hidup kita.
4. Benahi diri kita sendiri.
Menjadi berkat terlebih dahulu. Jangan melihat kekurangan diri kita sendiri atau melihat kekurangan orang lain. Percayalah bahwa hal itu tidak akan pernah sia-sia.
Namun, yang terjadi adalah manusia tidak menikmati waktu yang telah dianugerahkan tersebut. “Malam jadi pagi”, “muda merasa tua”, “tua merasa muda”, dan lain-lain. Padahal Tuhan sudah menyiapkan segala sesuatunya indah pada waktunya dan bahwa Tuhan selalu menyertai di manapun kita berada dan sepanjang hidup kita.
Beberapa hal yang perlu untuk kita pahami adalah:
1. Allah nyata, tetapi iman dan mata manusia kadang tidak melihatnya. Padahal penyertaan Tuhan selalu ada untuk kita (Immanuel / Allah beserta kita).
2. Tidak ada yang kebetulan.
Situasi dan kondisi yang dialami oleh pemuda adalah suatu kondisi yang masuk dalam rencana Allah.
3. Tuhan menyertai manusia.
Apakah situasi dalam kehidupan kita adalah situasi di mana Allah berada di situ? (Allah menjadi bagian dalam situasi hidup yang kita alami). Jawabannya adalah: Ya, Tuhan selalu beserta dengan kita. Bahkan pada saat kita belum punya pasangan sekalipun. Pada saat kita putus, pada saat kita memiliki pasangan, pada saat dan situasi apapun Allah selalu beserta dengan kita.
Tuhan mengetahui apa yang kita butuhkan dan Tuhan tahu apa yang kita rasakan. Seperti pada saat Tuhan menciptakan dan memberikan Hawa kepada Adam. Hal itu dilakukan Allah, karena Ia sadar bahwa Adam membutuhkan seseorang / teman (Kejadian 2:18, Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong bagiNya, yang sepadan dengan dia.”)
Kita belajar menyadari bahwa Tuhan akan memberikan kita pasangan pada saat kita benar-benar membutuhkan. Begitu juga sebaliknya. Tuhan tidak memberikan kita pasangan, karena kita “mungkin” belum membutuhkannya. Sekali lagi, Tuhanlah yang paling mengetahui kebutuhan kita. Ia tahu yang terbaik untuk anaknya.
Melihatlah dengan mata dan iman. Jangan melihat hanya dengan mata dan keinginan kita saja. Karena mungkin Tuhan sudah menyiapkan seseorang untuk kita. Kita tidak menyadari bahwa seseorang yang tak terduga itu adalah teman yang diberikan Tuhan sebagai pasangan hidup kita. Bukalah mata, lihatlah sekitar, berdoa, yakin, dan percaya. Berbicaralah kepada Tuhan.
Lakukanlah apa yang harus kita lakukan sebagai orang percaya. Hidup ini adalah bukti bahwa Tuhan selalu beserta dengan kita. Jangan pernah ragu karena Ia menyiapkan sesuatu yang indah, yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
Beberapa permasalahan yang sering kali terjadi:
1. Lingkungan sekitar yang menekan
Lingkungan sekitar yang menekan, yang seakan-akan terus menerus mendesak kita untuk cepat-cepat menemukan pasangan hidup, sering kali menjadi suatu hal yang cukup mengganggu. Tetaplah bersikap tenang, menerima keadaan sekitar (lingkungan) yang sebenarnya hanya menginginkan sesuatu yang baik untuk kita. Sambil tetap yakin pada Tuhan dan waktu-Nya.
2. Lama menikah, kehendak Tuhan atau ulah manusia ?
Hal yang paling sering terjadi adalah karena ulah manusia. Manusia yang lebih sering melihat segala sesuatu dari dirinya sendiri, melupakan janji penyertaan Tuhan (Roma 8:2, Dalam segala sesuatu Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan). Masalah iman. Kita kurang percaya bahwa Allah adalah Allah yang luar biasa. Yang memberikan berkat dan menyertai.
Tetapi kita juga harus belajar untuk menerima pasangan kita apa adanya karena diri kita sendiripun “apa adanya”.
3. Keluarga yang tidak mendukung pasangan hidup kita.
Pada awalnya adalah melandasi hubungan kita dalam cinta kasih Allah. Percaya bahwa hubungan kita ini tidak akan lepas dari campur tangan Allah. Pada akhirnya Ia akan memberikan dan membukakan jalan. Sampai pada akhirya keluarga mau menerima dan membuka hati mereka untuk pasangan hidup kita.
4. Benahi diri kita sendiri.
Menjadi berkat terlebih dahulu. Jangan melihat kekurangan diri kita sendiri atau melihat kekurangan orang lain. Percayalah bahwa hal itu tidak akan pernah sia-sia.
by: Dwika Putri