written by Lesca Boma
Peter Hehamahua
1944 - 2000
Ternyata saat yang dipilih untuk kita lahir dan saat dimana kita ditentukan untuk pulang, hanya dibatasi dengan sebuah garis kecil. Garis kecil yang bisa berisi begitu banyak. Seperti apa dan bagaimana kita akan dikenang, adalah bergantung pada bagaimana kita mengisi garis kecil itu. Dan apa yang akan kita bawa sebagai bekal pulang nanti juga tersimpan di garis kecil yang sama.
Masing-masing orang tentu punya cara dan selera sendiri2 di dalam menjalani dan mengisi hidupnya.
Seorang teman pernah berkata kepada saya, kalau baginya hidup hanyalah sebuah perjalanan. Dan dia mengisinya seperti layaknya seorang yang sedang berjalan2.... Dinikmati saja, begitu katanya.
Ada seorang lain yang juga saya kenal, mengisi hidupnya dengan bekerja keras. Mencari, mengumpulkan, dan mewariskan. Katanya untuk mereka yang dia kasihi. Supaya kalau tiba saatnya dia harus pergi meninggalkan keluarganya, dia yakin mereka tidak akan kekurangan. Kedengarannya mulia. Tapi, bukankan DIA yang akan menjaga semua yang akan kita tinggalkan? Mudah2an teman saya ini tidak lupa untuk menyiapkan bekal buat dirinya sendiri.
Juga seorang yang lain lagi. Seorang yang disegani dan dihormati. Saya dan banyak orang lain tidak berani membantah atau menentang dia. Saya pernah melihat dan mendengar mereka yang menangis karena perlakuannya. Sekali saya pernah berpikir, apakah dia pernah tersenyum, betul-betul tersenyum? Sekali saja dalam hidupnya? Merangkul dan menggandeng orang-orang yang begitu segan dan takut kepadanya? Semoga di sisa hidupnya nanti dia sempat melakukannya.
Ayah saya, bukan seorang yang pandai mengungkapkan perasaannya. Dia mewariskan kepada kami banyak pengalaman pahit yang tidak gampang untuk dilupakan. Hingga kami harus menunggu cukup lama, sampai nyaris pada akhir hidupnya, untuk akhirnya bisa mengerti hatinya. Terima kasih kepada Tuhan, yang masih memberi kesempatan buat kami mengisi sisa garis kecilnya dengan kenangan yang indah.
Akan halnya kita. Entah berapa persen dari garis kecil itu yang sudah kita lewati. Dan berapa banyak lagi sisa garis kecil yang masih bisa kita isi. Semua orang memiliki garis kecilnya sendiri-sendiri. Semoga garis kecil kita, bisa kita isi dengan sesuatu yang besar...
Padalarang, 29 Oktober 2006
In memorial of a beloved father, on his (supposed) birthday, 11 November 2006.
Peter Hehamahua
1944 - 2000
Ternyata saat yang dipilih untuk kita lahir dan saat dimana kita ditentukan untuk pulang, hanya dibatasi dengan sebuah garis kecil. Garis kecil yang bisa berisi begitu banyak. Seperti apa dan bagaimana kita akan dikenang, adalah bergantung pada bagaimana kita mengisi garis kecil itu. Dan apa yang akan kita bawa sebagai bekal pulang nanti juga tersimpan di garis kecil yang sama.
Masing-masing orang tentu punya cara dan selera sendiri2 di dalam menjalani dan mengisi hidupnya.
Seorang teman pernah berkata kepada saya, kalau baginya hidup hanyalah sebuah perjalanan. Dan dia mengisinya seperti layaknya seorang yang sedang berjalan2.... Dinikmati saja, begitu katanya.
Ada seorang lain yang juga saya kenal, mengisi hidupnya dengan bekerja keras. Mencari, mengumpulkan, dan mewariskan. Katanya untuk mereka yang dia kasihi. Supaya kalau tiba saatnya dia harus pergi meninggalkan keluarganya, dia yakin mereka tidak akan kekurangan. Kedengarannya mulia. Tapi, bukankan DIA yang akan menjaga semua yang akan kita tinggalkan? Mudah2an teman saya ini tidak lupa untuk menyiapkan bekal buat dirinya sendiri.
Juga seorang yang lain lagi. Seorang yang disegani dan dihormati. Saya dan banyak orang lain tidak berani membantah atau menentang dia. Saya pernah melihat dan mendengar mereka yang menangis karena perlakuannya. Sekali saya pernah berpikir, apakah dia pernah tersenyum, betul-betul tersenyum? Sekali saja dalam hidupnya? Merangkul dan menggandeng orang-orang yang begitu segan dan takut kepadanya? Semoga di sisa hidupnya nanti dia sempat melakukannya.
Ayah saya, bukan seorang yang pandai mengungkapkan perasaannya. Dia mewariskan kepada kami banyak pengalaman pahit yang tidak gampang untuk dilupakan. Hingga kami harus menunggu cukup lama, sampai nyaris pada akhir hidupnya, untuk akhirnya bisa mengerti hatinya. Terima kasih kepada Tuhan, yang masih memberi kesempatan buat kami mengisi sisa garis kecilnya dengan kenangan yang indah.
Akan halnya kita. Entah berapa persen dari garis kecil itu yang sudah kita lewati. Dan berapa banyak lagi sisa garis kecil yang masih bisa kita isi. Semua orang memiliki garis kecilnya sendiri-sendiri. Semoga garis kecil kita, bisa kita isi dengan sesuatu yang besar...
Padalarang, 29 Oktober 2006
In memorial of a beloved father, on his (supposed) birthday, 11 November 2006.